Wednesday, January 27, 2016

Menyusun Skripsi / Thesis Secepat Mungkin



Untuk bisa menyusun penelitian secepat mungkin, kamu harus keras terhadap diri sendiri. Bikin jadwal penelitian, dan tentunya kamu harus patuh dengan jadwal dan deadline yang telah kamu susun. Ada sebuah buku dengan judul "30 hari menyusun skripsi", yang mana dalam pocket book tersebut menjelaskan tips-tips menyusun skripsi dan termasuk tips membuat rencana jadwal penyusunan skripsi:
    a. Menyusun proposal skripsi dan seminar (+/- 7 hari)
    b. Memperbaiki Bab I + Menulis Bab II dan Bab III (8 hari)
    c. Menulis Bab IV dan Bab V (10 hari)
    d. Konsultasi + ujian + revisi (5 hari)
Total: Dalam (1 bulan) kamu sudah bisa merampungkan penelitian kamu, *dengan catatan: kamu memang sudah mengetahui dengan pasti rencana penelitian kamu, dan pembimbing telah setuju dengan rencana penelitian kamu.

Ketika S1, buku dan jadwal tersebut menjadi pemotivasi saya untuk merampungkan skripsi dengan secepat mungkin. Walaupun, pada kenyataannya melenceng beberapa minggu dikarenakan butuhnya waktu yang lebih untuk mengumpulkan data.
"Bagi saya, ketika mengambil S1, yang tersulit adalah mencari topik penelitian, konsultasi dengan pebimbing (saya memilih untuk berkonsultasi dengan dosen penguji, karena dospem sama kurang paham dengan yg saya teliti), dan mengumpulkan data (data kualitatif yang bikin capek fisik bolak balik wawancara kemana-mana dan merogoh gocek lebih untuk keperluan transportasi, print kuesioner, dan souvenir)."
"Ternyata, ketika mengambil S2, ternyata sama saja hahahah. Part yang tersulit adalah mencari topik penelitian. Bayangkan, topik saya diubah seminggu sebelum sidang proposal, karena ternyata dospem tidak setuju. Padahal sejak berbulan-bulan yang lalu, beliau telah menyetujui judul saya. Yups, kita memang harus syelalu berjaga-jaga (harus ada topik penelitian cadangan). Selain itu, kesulitan dalam berkonsultasi dengan dospem. Dospem saya orangnya ngebebasin, justru itu yang membuat saya jadi merasa harus melangkah sendiri dan bikin jadwal penelitian sendiri. Yang ketiga, kesulitan dalam pengumpulan data kuantitatif; data yang saya pakai berasal dari Datastream sehingga berbayar. Untunglah Universitas tempat saya study memiliki subscribe ke Datastream, namun itu yang membuat saya harus bolak balik ke lab untuk mengambil data."

Saran:
* Untuk teman-teman yang membutuhkan data kuantitatif, akan lebih baik jika kamu tanyakan ke pihak Universitas, apakah mereka berlangganan database yang kamu perlukan. Kamu juga bisa menelepon customer service dari pihak yang menyediakan database yang kamu butuhkan. Misalnya, kamu membutuhkan data dari Factiva. Kamu bisa menelepon mereka (Factiva-DowJones) untuk menanyakan prosedur atau sekedar meminta saran. It was fun :D hhaha.
* Ketika kamu telah menyelesaikan sebuah tahap, langsung buatlah perjanjian meeting dengan dospem. Sampaikan apa yang ada di penelitian kamu dengan singkat, padat dan jelas.
* Usahakan dospem mengoreksi pekerjaanmu di depan kamu, agar kamu tidak menunggu lebih banyak waktu untuk mendapatkan hasil koreksi.
* Jika kamu membutuhkan program SPSS / Eviews / STATA, dan may be you have no idea at all what's that program is, I suggest you to buy the manual book. Gocek yang kamu keluarkan tidak akan lebih dari Rp 100ribu, namun kamu bisa paham dan dapat menggunakan program dengan efektif.
* Minta tolong teman yang sudah atau sedang mengerjakan penelitian yang hampir serupa dengan penelitianmu.
* Jika kamu mumet, kerjakanlah penelitian kamu di tempat yang baru. Misalnya: perpustakaan nasional, cafe, restaurant, 7eleven, family mart, lawson, taman kampus, dll.
* Desain kamar kamu senyaman mungkin agar kamu kondusif untuk belajar. *Untuk aku pribadi, aku lebih suka kamar yang rapi, tapi semua buku-buku yang relevan dan kertas tergeletak terbuka mengelilingi badan dan laptop utnuk memudahkan dalam mencarinya ketika dibutuhkan :)
* Gausah sok-sok'an begadang. Mending iya kalo begadang ngerjain penelitian :). Kalo begadang ujung"nya malah chat atau buka youtube, ya percuma :p.
* Tidurlah yang cukup. Otak kita butuh tidur untuk menghasilkan ide yang cemerlang :)
* Matiin handphone ketika berniat fokus menyusun penelitian. "Hal ini memang sulit bagi diri saya pribadi apalagi sekarang ini gatel banget pengen check medsos mulu rasanya, dan setiap sekali buka medsos pasti jadi sejam-dua jam-tiga jam :(, padahal membuka Ms.Word penelitian belum juga 5 menit :/"
* Cari hal yang akan memotivasi kamu utnuk mengerjakan penelitian. Masing-masing individu terntunya berbeda. Bagi saya, mendengar progress penelitian teman akan menjadi motivasi bagi saya untuk mengerjakan penelitian.
* Hal yang paling penting adalah berdoa kepada Allah dan minta doa dari orang tua agar dimudahkan dan dilancarkan penelitiannya.

Yang sedang bergelut dengan penelitian, ayo semangat, semoga lulus semester ini, Amiiiin

Thursday, January 14, 2016

7 Cara Memperkenalkan Budaya Indonesia di Luar Negeri

Biasanya, di setiap Universitas ada acara International students week.
Which is in that week, International students will introduce the culture of their own countries.

Hal apa aja sih tentang Indonesia yang bisa kita tampilkan supaya bikin penonton (local and the other international students) get interested?
Berikut ini hal-hal yang saya dan temen-temen di NYUST tampilkan di acara International week akhir tahun 2015 lalu: (Sebenernya acaranya sederhana, karena keterbatasan alat dan fasilitas yang kita punya dan dapat. Tapi, semoga bisa membantu dalam memberikan kalian inspirasi)

1. Tarian. 
Tari Saman sebenarnya tergolong mainstream sebagai untuk perform depan khayalak di luar negeri. However, tarian ini menunjukkan sifat kekompakan kita sebagai warga Indonesia. Lagi pula, kita bisa belajar tarian ini lewat youtube. Kalo kalian ga punya kostum tari, bisa minjem ke Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) di negara tempat kamu study atau mungkin bisa juga minjem ke kantor kedutaan Indonesia di negara tersebut. Untuk di Taiwan, karena Indonesia dan Taiwan tidak memiliki hubungan diplomatik, maka tidak ada kantor kedutaan Indonesia. Oleh karena itu, kita minjem ke kantor KDEI (Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia).



2. Musik dan nyanyian.
Bisa nyanyi lagu kebangsaan yang nyambung ke lagu dengan local languange kita (Sunda, Jawa, Papua, etc). Lebih baik yang beat nya enak. Akan lebih bagus kalau kamu bisa nge-mix lagu Indonesia yang liriknya diganti dengan bahasa local language mereka. Misalnya: lagu Sempurna versi Chinese. Jadi, setengah lirik pertama bahasa Indonesia, setelah itu Chinese.

3. Makanan.
Of course ini penting banget untuk diperkenalkan ke local people.  :). I don't know about you guys, but what I see is "mostly, western people lebih nerima makanan pedas dibanding chinese and taiwanese people". Kalo untuk orang Jerman dan Belanda, apa aja masuk. Makanan paling enak buat teman-teman local and international dari yang paling enak ke yang biasa aja: SATE, NASI KUNING, mie goreng, rendang, gorengan, ayam balado, kerupuk, kari ayam, teh tarik, dll.

4. Pake batik.
Ajak dan pinjemin sahabat international atau local students buat pake batik di acara tersebut (sebagai ajang promosi batik).

5. Photo booth kostum tradisional + alat musik Indo / wayang
Di stand booth ini peserta bisa mencoba baju tradisional Indo, misalnya kostum tari merak. Jangan lupa, boothnya dihias dengan batik dan aksesoris lain seperti wayang dan alat musik Indo (pokonya yang berbau tradisi Indo).

6. Hijab tutorial
I don't know how about you guys, but my Taiwanese and Chinese friends in here are really curious about hijab. Most of them wanna try hijab, because they think it's beautiful. Nice to here that :p

7. Presentation
Mostly, it's about the geography, ethnic, a little bit telling about history, culture, economy, and how to be an expatriate in Indonesia. At the end of the presentation, it would be better if you play a video to show them how wonderful Indonesia is. https://www.youtube.com/user/TheIndonesiaTravel

Berhubung NYUST bukan terletak di kota besar dan pelajar Indonya masih sedikit, maka fasilitas yang kami punya pun tergolong sederhana. Namun, antusiasme penonton paling membludak di acara perkenalan Indonesia, jika dibandingkan dengan acara perkenalan budaya negara lainnya. Berikut ini adalah video acara Indonesian day di NYUST-Taiwan tahun 2015:
Berikut ini adalah video acara Indonesian day di NYUST-Taiwan, taken by my senior: 


Do you have any ideas how to introduce Indonesia?


Shalat Idul Adha di Taiwan

Tahun 2014, untuk pertama kalinya saya melaksanakan shalat Idul Adha di Taiwan. Tepatnya, di kota Douliu (kota tempat saya mealnjutkan studi).
I was kinda shocked because the condition was not so comfortable for me to pray in that place. What kinda place? Check this video below :) (this video was taken by my senior, and he gave it to Net Tv in Indonesia).
Sorry, this video was so late. I believe, one day I will miss this situation very much :)
(this video is the first vlog in Taiwan for me to show on TV)

Then, shalat Idul Adha kedua kalinya yakni di tahun 2015, saya dan teman-teman pergi ke kota Taichung. Di kota ini terdapat lebih banyak umat muslim jika dibandingkan dengan di kota saya study (Douliu), dan di kota Taichung ini juga ada masjidnya looh. :D




Wednesday, January 6, 2016

Barang yang harus dibawa jika ingin kuliah di luar negeri


Mau wisata ke Taiwan?
Mau kuliah di Taiwan? Hmmpph.. pendidikan di Taiwan jelas lebih baik, mereka juga memberikan service yang lebih ke International students. :) dan lagii... negara yang terkenal dengan semikoduktor ini terkenal juga dengan tenaga pendidiknya yang udah ngeluarin berbagai paper top quality in the world. So, ayo datang ke Taiwan, belajarlah kepada ahlinya :)

Apa aja sih barang yang harus dipersiapkan sebelum pergi ke Taiwan?
>> Kamu harus pertimbangin dulu, lokasi yang kamu tuju itu di kota apa, kapan, dan sedang musim apa. Semester akademik pertama (September) dan kedatangan mahasiswa Internasionaldi Taiwan ini bertepatan dengan musim gugur. Jadi, pake jeans, kaos, jaket ringan juga udah cukup (kecuali buat di pesawat). However, kalo kamu datang di semester akademik kedua (tengah Februari) masih musim dingin jadi lebih baik bawa sweater hangat, kaos lengan panjang, dan jaket.
Jaketnya gausah alay kaya buat ngehadepin salju sih (pengalaman, jangan ngeberat"in diri sendiri pas di bandara dengan membawa jaket winter, soalnya ternyata Taiwan ga sedingin itu, ga da salju disini :/)
>> Bawa batik (Please, kamu International student dari Indonesia, harus bawa ini, yaa minimal 1 bolero batik).
>> Sepatu resmi (di Taiwan sepatu high heelsnya lebih mahal dibanding di Indo)
>> Adaptor listrik. Bawa aja yang universal. Disini Taiwan juga banyak kok yang jual, gausah bawa banyak-banyak. Toh, mungkin kamu gakan bawa banyak barang elektronik kan? Inget looh, elektronik di Taiwan lebih murah :), beli produk apple juga bisa dapet student discount.  :) Apalagi beli produk secondhand di facebook dari beberapa situs fb yang emang recommended, harga murah-barang bagus-masih ada garansi-bayar cod. :)
>> Bawa souvenir khas Indonesia. Bawa wayang, angklung, baju batik buat dosen (jaga" kalo nanti udah dapet thesis advisor). Bawa beberapa makanan kecil, untuk memperkenalkan snack Indonesia ke temen-temen kamu.
>> Bawa bekel makanan tahan lama (abon, telor asin, tempe mustofa, kentang kering, yaa semacam kaya gitulah). Kamu 2-3 hari ga terbiasa dengan makanan Taiwan, penyesuaian aja dulu, sambil cari-cari tempat makan yang enak. Karena saya Muslim, jadi saya keliling cari tempat makan vegetarian yang pas di lidah. :)
>> Fotokopi semua dokumen penting: paspor, visa, tiket penerbangan, dokumen asuransi, kartu kredit, kartu ATM, LOA. Pastiin juga kamu punya fotokopinya di rumah.
>> Bawa cukup uang tunai. Pertama kali saya datang ke Taiwan, saya tukarkan 800 USD ke NTD di bandara Taoyuan, Taiwan. Harga tukar terbaik bisa didapatkan di bandara saat kedatangan.
>> Bawa obat pribadi
>> Bawa suplemen/ vitamin pribadi. Taiwan ga ngebolehin kita bawa lebih dari 1,200 butir suplemen. Sewaktu saya mau beli ke amazon.com pun ternyata Taiwan tidak mengijinkan pembelian suplemen Amerika. Entahlah, jadi bingung:/ soalnya nyari di beberapa toko, suplemen yang saya inginkan ini tidak tersedia.
>> Bawa kosmetik pribadi.
>> Bawa makanan instan? Emm.. sebenernya tidak perlu, karena di setiap kota di Taiwan, ada toko Index yang menjual makanan dan kosmetik Indonesia. Pokonya, di setiap kota ada stasiun kereta apai, nah toko Index dan beberapa restoran Indonesia biasanya ada di dekat stasiun. Di toko Index ada bumbu Indofood, bumbu sinti, gorengan kacang, tic tac, biscuit, blue band, mie instan sedaap, mie instan indofood, kopiko, kopi torabika, susu bear brand, kopi kapal api, nestea, kacang garuda, ah banyak lah pokonya :). Untuk tempat makan Indo, ada di dekat stasiun juga, makan makanan Indonesia biasanya 100ntd-120ntd (sekitar 60 ribu).
>> Kalo kamu gabisa minta tolong temen di Taiwan untuk beliin kamu SIMcard, kamu bisa beli SIMcard di bandara. Make sure ketika kamu tiba di Taiwan itu masih office hours.
>> Ajarin keluarga kamu yang belum bisa pake skype atau media sosial lainnya. Cek provider yang bagus sinyalnya di rumah mereka. Supaya, nanti ketika kamu homesick, kamu bisa video call bareng mereka. :)
>> Ini yang paling penting nih. Pastikan e-banking kamu berfungsi dengan baik. Yang belum punya e-banking, harus cepetan diurus ke bank kamu. Dan jangan sampe ilangin token atau lupa password yah gaes :)
>> Bawa buku favorit dan buku yang kamu rasa bakal berguna banget buat kuliah. Misalnya, aku bawa buku Eviews, somehow ketika belajar otodidak, buku petunjuk untuk praktek dengan bahasa Indo lebih mudah dimengerti :3. Di sini gada buku prakteknya, cuma teorinya aja (gada buku praktek dalam bahasa Inggris). Nyari di google pun tetep aja baca buku lebih mudah dipahami karena lebih detail dan lengkap.

I think that's all that you really really need to know :)

Persyaratan membuat visa Taiwan untuk kuliah S1 S2 S3


Udah dapet LOA dari Universitas di Taiwan? Cuuss gaesss ke Taiwan!! Eits, sebelum booking tiket, visanya harus siap dulu. Jangan sampai udah hari-H, ternyata visa masih belum bisa keluar :(.


Ini nih yang harus dilakukan supaya dapet visa Taiwan:

a. Medical Check Up di Rumah Sakit yang ditentukan oleh TETO. 
Pertama, print dulu form medical check-up: http://www.roc-taiwan.org/public/Data/231516445471.doc 
Lalu datang ke salah satu RS dari 28 RS yang ada di list ini http://www.roc-taiwan.org/public/Data/2122716212871.doc
Kalo saya dan teman-teman saya karena tinggal di Depok, sehingga kami memilih An-Nur Medical Centre di Jl. KH. Abdullah Syafei No. 12 Tebet, Jakarta Selatan. Dari stasiun Tebet, belok kiri, lurus aja terus, ga jauh kok dari stasiun.
Nanti diambil darah, air pipis, dan maaf hasil buang air besar juga, terakhir nanti dikasih vaksin. (Karena kliniknya sudah mau tutup dan teman saya masih belum bisa buang air besar, maka botol kosongnya disuruh dibawa ke rumah :), besoknya dia kembali ke klinik)

b. Legalisir dokumen Ijazah (bhs inggris atau china), transkip nilai (bhs inggris atau china), hasil med-check. (Waktu itu saya legalisirnya di Kemenhukam Jakarta. Datang aja masuk ke sana, lalu duduk. Nanti ada Bapak" yang nyamperin lalu menawarkan bantuan untuk melegalisir. Gamau ribet ya mending pake Bapak itu aja lah yah :) toh dia juga notaris). Lebih baik barengan sama temen yang banyak, mungkin nanti bisa lebih murah.


Dokumen yang dibawa ini harus lengkap yang gaess :) , jangan ada yang kurang, ribet kalo bolak-balik. Ngantrinya juga lama lagi :/ apalagi jika banyak BMI yang mau ke Taiwan.


LANGKAH PERMOHONAN VISA TAIWAN UNTUK KULIAH:

1). Isi formulir https://visawebapp.boca.gov.tw/BOCA_MRVWeb/subroot/MRVWeb0_form.jsp print, isi lengkap, tanda tangan, dan lampirkan pasfoto 4X6 cm (berwarna dan background putih) 2 lembar. Jika ada dokumen yang lupa di fotokopi, bisa di fotokopi dan nge-print photo yang sesuai ukuran yg diminta TETO di lantai UG (maaf lupa, pokonya di lantai bawah).
2. Pasport (masih bisa berlaku minimal 12 bulan)
3. Letter of Acceptance (LOA) dari Univ di Taiwan (asli dan fotokopi)
4. Ijazah dan transkip nilai yang telah dilegalisir (asli dan fotokopi).
5. Hasil Medical Check Up di Rumah Sakit yang ditentukan dan dilegalisir (asli dan fotokopi).
6. Fotokopi Kartu Keluarga
7. Fotokopi Rekening Tabungan
8. Biaya Resident Rp 607.000


Untuk mengajukan visa, kita harus datang ke TETO Taiwan, yaitu di Lantai 12, Bank Arta Graha.

Alamat TETO:
Taipei Economic and Trade Office Jakarta, Indonesia (TETO) 
Address: Gedung Artha Graha, Lt. 12
Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53 
Jakarta 12190, Indonesia

Biasanya, prosesnya 3 hari kerja. Jam kerja aplikasi visa: 08.30 - 11.30 dan untuk pengambilan visa 13.30 - 16.00. Begitu pertama kali datang, seperti biasa tinggalkan kartu ID di satpam, lalu naik ke lantai 12.

Source: http://www.roc-taiwan.org/ID/ct.asp?xItem=352484&ctNode=9324&mp=292