Perencanaan dan Penulisan Pesan Bisnis dalam Wawancara Kerja
Salah satu bentuk penyampaian pesan bisnis adalah melalui wawancara kerja. Dalam perencanaan dan penulisan pesan bisnis wawancara kerja, kita perlu mengetahui poin-poin didalamnya diantaranya yaitu tipe-tipe wawancara kerja, persiapan wawancara kerja, dan pertanyaan umum dalam wawancara kerja.
Tipe-Tipe Wawancara Kerja
Mahmud Machfoedz (2002:117) mengatakan bahwa “Wawancara merupakan salah satu bentuk komunikasi lisan dalam dunia bisnis dan merupakan pertemuan yang memungkinkan perekrut maupun pelamar untuk saling mengajukan pertanyaan dan saling bertukar informasi”. Pertemuan antara perekrut dan pelamar itu memiliki tujuan masing-masing. Djoko Purwanto (2006:189) mengatakan bahwa ”Wawancara merupakan salah satu cara yang sangat penting bagi suatu perusahaan dalam menyaring jumlah pelamar yang ada”. Adapun aspek-aspek kepribadian (personality aspect) yang akan dinilai oleh pewawancara kerja, yaitu :
1. Penampilan secara fisik
2. Sopan santun
3. Rasa percaya diri
4. Kemampuan berkomunikasi
5. Sikap terhadap pekerjaan
Wawancara terbagi menjadi beberapa tipe, diantaranya :
1. Wawancara Terstruktur
Wawancara terstuktur umumnya digunakan pada tahap penyaringan calon karyawan .Pemberi kerja mengendalikan wawancara dengan menanyakan serangkaian pertanyaan yang telah disiapkan dan telah direncanakan dari awal sampai akhir, dalam periode waktu yang telah ditetapkan juga. Semua jawaban dari peserta wawancara akan dicatat. Meskipun baik untuk pengumpulan fakta, tapi bentuk wawancara ini sangat terstuktur untuk mengukur kualitas diri dari pelamar. Namun terkadang wawancara terstruktur digunakan oleh perusahaan untuk membuat keseragaman dalam proses perekrutan.
2. Wawancara Terbuka
Wawancara terbuka merupakan wawancara yang bersifat informal, bentuk format santai dan tidak terstuktur. Pewawancara memberikan pertanyaan luas yang bersifat terbuka dan mendorong pelamar untuk berbicara dengan bebas. Jenis wawancara inin baik untuk memperlihatkan kepribadian dan kualitas diri pelamar. Akan tetapi, beberapa pelamar terlalu banyak membuka diri, bertele-tele dengan masalah pribadi atau keluarga yang tidak ada kaitannya dengan masalah pekerjaan.
3. Wawancara Kelompok
Wawancara kelompok merupakan salah satu jenis wawancara yang berguna untuk menilai keterampilan antar pribadi , yaitu dengan cara mempertemukan beberapa kandidat atau pelamar secara serentak untuk melihat bagaimana mereka berinteraksi. Contoh : The Walt Disney Company memakai wawancara kelompok ketika merekrut orang. Selama 45 menit, perekrut Disney mengawasi cara kandidat berhubungan satu sama lain. Apakah mereka tersenyum ? Apakah mereka mendukung komentar satu sama lain? Atau mereka saling menjatuhkan satu sama lain, agar dapat memperoleh pekerjaan itu.
4. Wawancara Tekanan
Dalam wawancara ini, peserta wawancara dengan sengaja ditekan untuk mengetahui reaksinya. Tekana dapat berupa pertanyaan yang membuat pelamar atau peserta wawancara menjadi gelisah, kritik atas penampilan , atau pelamar diberi pertanyaan yang tajam yang dirancang untuk membuat pelamar jengkel. Teori dibalik pendekatan ini adalah pelamar akan mengungkapkan sebaik apa dirinya dalam menangani situasi yang menekannya. Tapi beberapa pakar berpendapat teknik penilaian yang meragukan ini, terutama jika tekanan yang diajukan selama wawancara tidak ada hubungannya dengan pekerjaan. Cara paling baik dalam menghadapi wawancara ini adalah tetap bersikap tenang.
5. Wawancara Video
Wawancara video kini telah popular, banyak perusahaan besar menggunakan system konferensi video untuk menyaring para pelamar. Para pakar merekomendasikan para kandidat atau pelamar untuk mempersiapkan diri sedikit berbeda untuk wawancara video, diantaranya :
· Mintalah pembicaraan awal lewat telepon ,agar terjalin hubungan dengan pewawancara.
· Datanglah lebih awal untuk membiasakan diri dengan peralatan dan keadaan.
· Selama wawancara, berbicaralah dengan jelas.
· Duduklah dengan tegak.
· Tatap ke depan bukan ke bawah.
6. Wawancara Situasional
Dalam hal ini pewawancara akan menguraikan situasi dan bertanya, ”Bagaimana Anda menangani hal ini?” atau meminta pelamar untuk menguraikan caranya menangani situasi dimasa lalu. Wawancara situasional ini merupakan pertemuan langsung di tempat kerja antara pemberi kerja yang membutuhkan penyelesaian pekerjan dan pekerja yang harus dipersiapkan sepenuhnya untuk melakukan pekerjaan ini.
Persiapan Proses Wawancara Kerja
Pada setiap lowongan pekerjaan, pelamar harus melalui proses wawancara pribadi. Wawancara ini mungkin merupakan kesempatan paling penting untuk berkomunikasi lisan guna menentukan langkah untuk masa depan. Wawancara untuk menentukan sutu pekerjaan juga merupakan sarana untuk mengetahui apakah calon karyawan memiliki kecakapan komunikasi yang diperlukan bagi jabatan yang akan disandangnya. Persiapan akan membantu seorang pelamar akan tampil lebih baik dalam menghadapi wawancara.persiapan menghadapi wawancara diantaranya :
· Mengetahui Pekerjaan
Perusahaan pada umumnya mencari karyawan yang telah berpengalaman untuk mengerjakan jenis pekerjaan tertentu.Meskipun demikian persyaratan berpengalaman bukanlah merupakan kendala bagi mereka yang belum berpengalaman kerja, karena dengan kesediaan mempelajari dengan baik segala sesuatu tentang pekerjaan yang harus dilaksanakan, setiap pelamar mempunyai kesempatan untuk diterima.
Untuk mempelajari pekerjaan, sebelum mengajukan lamaran pekerjaan, pelamar dapat berbicara dan bertanya kepada orang yang telah bekerja pada bidang pekerjaan sebagaimana yang ditawarkan dalam iklan lowongan pekerjaan. Melalui orang yang telah dikenal dapat diperoleh informasi tentang pekerjaan yang diiklankan. Semakin banyak mengetahui tentang pekerjaan, perusahaan, produk yang dihasilkannya maka semakin besar bagi pelamar untuk memperoleh peluang kerja.
· Pengetahuan Tentang Perusahaan
Sebelum mengajukan lamaran pekerjaan, calon pelamar perlu mengetahui berbagai hal tentang perusahaan tempat ia akan mengajukan lamaran. Hal-hal tersebut antara lain nama perusahaannya, lokasi perusahaan induk atau kantor pusatnya, dan hal-hal yang berkenaan dengan perusahaan. Semua itu dapat diketahui dari berbagai sumber, seperti brosur perusahaan,p ublikasi di media massa. Perusahaan sekarang ini menginginkan kandidat yang serius untuk menunjukan pemahaman tentang perusahaannya.
· Pikirkan Pertanyaan Yang di ajukan Sejak Awal
Merencanakan sejak awal pertanyaan yang akan diajukan pewawancara, akan membantu pelamar menanganinya dengan lebih percaya diri dan cerdas.
· Merencanakan Pertanyaan dari pemberi kerja
Para pemberi kerja biasanya menyesuaikan pertanyaan wawancaranya dengan kebutuhan organisasional yang khusus. Pelamar dapat memikirkan akan di beri pertanyaan tentang keterampilan, sikap pelamar terhadap pekerjaan dan perkuliahan, hubungan pelamar dan orang lain, serta kadang-kadang tentang minat dan kegemaran. Pelamar juga perlu mengantisipasi dan memikirkan sedikit lagi tentang pertanyaan sulit tertentu, seperti yang berikut ini :
Ø Keputusan terberat apakah yang pernah Anda ambil ?
Persiapkan lah dengan contoh yang baik, menjelaskan mengapa keputusan itu sulit dan bagaimana Anda pada akhirnya membuat keputusan sulit itu.
Ø Apakah kelemahan terbesar Anda?
Uraikan sebuah kelemahan seperti terdengar sebuah kebajikan, dengan jujur mengungkapkan sesuatu tentang diri kita sambil memperlihatkan manfaatnya bagi pemberi kerja.
Ø Apa yang tidak Anda sukai dari pekerjaan yang pernah Anda tangani?
Nyatakan apa yang tidak Anda sukai dan bahaslah apa yang dapat Anda pelajari dari pengalaman itu. Hindarilah melakukan penghinaan pada mantan pemberi kerja.
Ø Dimanakah Anda ingin berada lima tahun dari sekarang?
Pertanyaan ini menguji, apakah Anda hanya sekedar memakai pekerjaan ini sebagai batu loncatan hingga mendapatkan sesuatu yang lebih baik dan apakah Anda sudah memikirkan tujuan jangka panjang. Mengatakan bahwa Anda berkeinginan untuk menjadi presiden perusahaan adalah tidak realistis, namun tidak banyak memeberi kerja yang menginginkan orang yang puas di tempat yang sama terus-menerus. Jawaban Anda harus mencerminkan tujuan jangka panjang dan peluang kenaikan jabatan dalam organisasi.
Ø Ceritakan sesuatu tentang diri Anda.
Jawablah bahwa Anda akan senang untuk berbicara tentang diri Anda dan tanyakan apa yang ingin diketahui pewawancara. Selain itu terangkan juga keterampilan Anda yang dapat memberikan sumbangan pada pekerjaan.
· Menyiapkan Jawaban Atas Pertanyaan Ynag Diajukan Oleh Pewawancara
Berbagai pertanyaan yang berkaitan dengan lamaran pekerjaan, memerlukan jawaban yang sesuai. Oleh karena itu perlu di persiapkan jawaban yang akan diberikan misalnya, tentang gaji,prestasi yang pernah dicapai, pengalaman kerja, dan berbagai hal yang berkenaan dengan lamaran pekerjaan.
· Merencanakan Pertanyaan Dari Anda Sendiri
Wawancara merupakan jalan dua arah, pertanyaan yang pelamar ajukan sama pentingnya dengan jawaban yang pelamar berikan. Dengan mengajukan pertanyaan yang mendalam, pelamar dapat memperlihatkan pemahaman dalam organisasi. Sebelum wawancara, pelamar hendaknya menyiapkan daftar pertanyaan yang akan ditanyakan kepada pemberi kerja. Berikut ini adalah daftar beberapa hal yang dapat pelamar tanyakan:
Ø Apa tugas dan tanggung jawab utama pekerjaan
Ø Bagaimana kebijakan perusahaan mengenai promosi
Ø Apakah tersedia program pelatihan bagi pegawai baru
Ø Apa yang menjadi produk unggulan perusahaan
Ø Siapa pesaing utama bagi perusahaan
Ø Apa kelemahan dan kekuatan dari pesaing
Ø Bagaimana perusahaan mengukur keberhasilan seseorang diposisi ini
· Dukung Rasa Percaya Diri
Dengan membangun rasa percaya diri, Anda akan membuat kesan yang lebih baik dan membuat seluruh proses menjadi tidak menegangkan. Cara terbaik untuk menetralkan setiap kekhawatiran adalah menyingkirkan sumbernya. Anda mungkin merasa malu atau tidak percaya diri karena merasa memiliki beberapa cacat yang akan memicu orang lain untuk memecat Anda. Tapi ingatlah bahwa Anda sering merasa jauh lebih sadar dengan keterbatasan Anda di banding orang lain.
Jika beberapa aspek penampilan atau latar belakang Anda membuat resah, perbaikilah. Daripada memikirkan kelemahan, berfokuslah kepada kekuatan. Daripada memikirkan bagaimana Anda tampil dalam wawancara, tapi berfokuslah pada bagaimana membantu perusahaan itu menjadi berhasil. Ingatlah bahwa kandidat lain mempunyai rasa tegang yang sama dalam menghadapi proses wawancara.
· Perbaiki Gaya Wawancara
Kompetensi dan rasa percaya diri merupakan fondasi gaya wawancara Anda, dan Anda dapat meningkatkannya dengan memberi pewawancara kesan tenang, sikap yang baik, dan penilaian yang baik. Anda dapat mengembangkan gaya ahli dengan berpura-pura melakukan wawancara dengan seorang teman. Setelah setiap sesi praktik, cobalah mengindentifikasi peluang ini untuk perbaikkan. Mintalah teman untuk mengkritik kinerja Anda dan menulis setiap kesalahan dalam proses wawancara itu. Ketika melakukan wawancara pura-pura ini, berikan perhatian sendiri terhadap prilaku nonverbal, misalnya : kontak mata, tersenyum, duduk dengan posisi tegas.
· Rencanakan untuk tampil baik
Penampilan fisik itu penting, karena pakaian dan tampil rapi mengungkapkan tentang kepribadian dan profesionalisme. Kenakan pakaian berkesan bisnis dengan kualitas terbaik yang dapat di upayakan, lebih disukai berwarna gelap dan tegas. Beberapa kandidat bertanya kepada pewawancara apa yang harus mereka kenakan jauh sebelumnya. Tampil rapi membuat setiap gaya pakaian terlihat lebih baik. Pastikan pakaian tidak kusut,sepatu tidak lecet, rambut tertata rapi.
Pertanyaan Umum dalam Wawancara Kerja
Mahmud Machfoedz (2002:123) mengatakan bahwa “Dalam wawancara penyaringan calon karyawan, pewawancara mengajukan beberapa pertanyaan untuk mengetahui kesesuaian kualifikasi pelamar dengan jenis pekerjaan”. Berbagai macam jenis pertanyaan akan ditanyakan kepada pelamar, dan Anda sebagai pelamar harus benar-benar mempersiapkan diri untuk dapat menjawab semua pertanyaan dengan baik dan benar. Pertanyaan-pertanyaan yang ditanyakan kepada pelamar dapat saja berkaitan dengan pekerjaan yang dilamar, program pendidikan dan pelatihan yangpernah diikuti, pengalaman kerja, pergaulan antar sesama, pimpinan, penilaian pribaadi, hobi, kepribadian, latar belakang keluarga, dan tujuan karir. Berikut ini merupakan beberapa contoh pertanyaan yang sering ditanyakan dalam melakukan wawancara:
Pertanyaan tentang universitas:
|
Mata kuliah apa yang paling Anda sukai? Paling tidak disukai? Mengapa?
Apakah menurut Anda kegiatan ekstrakulikuler di kampus setara dengan nilai waktu yang Anda habiskan? Mengapa atau mengapa tidak?
Kapan Anda memilih jurusan perkuliahan? Pernahkah Anda berganti jurusan? Jika ya, mengapa?
Apakah Anda merasa telah melakukan tugas perkuliahan terbaik sesuai kecakapan Anda?
Tahun perkuliahan keberapa yang paling sulit bagi Anda? Mengapa?
|
Pertanyaan tentang pemberi kerja dan pekerjaan:
|
Pekerjaan apakah yang pernah Anda lakoni? Mengapa Anda meninggalkannya?
Apa pekerjaan yang paing menarik dan tidak menarik yang pernah Anda lakukan?
Mengapa Anda memilih bidang pekerjaan tersebut?
Apakah kerugian Anda dari memilih bidang ini?
Apakah Anda pernah bekerja untuk militer? Peringkat keberapa yang Anda raih? Pekerjaan apa yang Anda pegang?
Bagaimana menurut Anda cara industry ini beroperasi?
Mengapa Anda merasa bahwa Anda menginkan jenis pekerjaan ini?
|
Pertanyaan tentang sikap dan preferensi pribadi:
|
Apakah Anda memilih untuk bekerja di setiap lokasi biografi khusus? Jika ya, mengapa?
Berapa besar uang yang ingin Anda kumpulkan dalam 5 taun dan dalam 10 tahun?
Apakah yang menurut Anda menentukan kemajuan seseorang dalam organisasi yanga baik?
Karakteristik pribadi apakah yang menurut Anda diperlukan untuk berhasil dalam bidang pilihan Anda?
Ceritakan sesuatu!
Apakah Anda sudah melakukan perjalanan?
Apakah menurut Anda peringkat harus menjadi bahan pertimbangan majikan? Mengapa? Atau mengapa tidak?
|
Pertanyaan tentang kebiasaan kerja:
|
Apakah Anda lebih suka bekerja dengan orang lain atau sendiri saja?
Jenis bos seperti apakah yang Anda sukai?
Pernahkah Anda mengalami kesulitan dalam bekerja sama dengan rekan bisnis? Dengan instruktur? Atau dengan mahasiswa lainnya?
Apakah Anda akan lebih memilih untuk bekerja di organisasi besar atau kecil? Mengapa?
Bagaimana menurut Anda tentang kerja lembur?
Apakah yang pernah Anda lakukan untuk memperlihatkan inisiatif dan kemauan kerja?
|
Melengkapi dan Mengembangkan Wawancara Kerja
Ada beberapa poin didalam mlengkapi dan mengembangkan wawancara kerja diantaranya, yaitu tahapan tanya-jawab dalam wawancara kerja, beberapa hal yang harus dihindari sebagai tindakan untuk memperbaiki wawancara kerja, dan cara melakukan tindak lanjut wawancara kerja. Berikut penjelasan mengenai melengkapi dan mengembangkan wawancara kerja.
Tahapan Tanya-Jawab dalam Wawancara Kerja
Pewawancara akan bertanya pada pelamar mengenai kualifikasi pelamar dan membahas banyak poin yang disebutkan dalam resume. Pelamar juga akan diminta untuk mengajukan pertanyaan sendiri. Berikut merupakan tiga tahap tanya jawab menurut Bovee, Courtlang L and john V Thill, (2007 : 380).
a) Menjawab Pertanyaan
Biarkan pewawancara memimpin percakapan, dan jangan pernah menjawab pertanyaan sebelum ia selesai dengan pertanyaanya, beberapa kata terakhir dalam pertanyaannya mungkin mengubah cara pelamar akan meresponnya. Ketika pertanyaan diajukan, pelamar harus menyesuaikan jawaban untuk membuat kesan yang baik jangan membatasi diri dengan memberikan jawaban- ya atau tidak. Jika diberi pertanyaan sulit, pastikan pelamar berhenti sejenak untuk berpikir sebelum merespons. Mungkin saja perekrut tahu bahwa pelamar tidak dapat menjawab pertanyaan dan hanya ingin melihat cara pelamar akan memberi respons.
Jika secara berkala mengajukan satu atau dua pertanyaan dari daftar yang pelamar persiapkan, pelamar tidak hanya mempelajari sesuatu, tapi juga memperlihatkan minat.
Pelamar sebaiknya menyelidiki apa yang dicari perusahaan dari karyawan baru sehingga pelamar dapat memperlihatkan caranya dalam memenuhi kebutuhan perusahaan.
b) Mendengarkan Pewawancara
Memperhatikan ketika pewawancara berbicara sama pentingnya dengan memberikan jawaban yang tepat atau mengajukan pertanyaan yang baik. Ekspresi wajah, gerakan mata, isyarat gerak dan postur tubuh pewawancara memberi tahu pelamar arti sebenarnya dari yang dikatakannya. Pelamar harus menyadari betul- betul bagaimana komentar pelamar diterima.
c) Menjawab Pertanyan Diskriminatif
Para pemberi kerja secara hukum tidak dapat melakukan diskriminasi seorang pelamar kerja berdasarkan ras, warna kulit, gender, dan usia, status perkawinan, agama, kebangsaan asli, atau cacat tubuh. Secara umum, hal- hal yang tidak boleh diajukan oleh pewawancara di Amerika Serikat:
1. Afilisasi agama atau organisasi dan rumah yang pelamar miliki
2. Kebangsaan asli, usia, atau status perkawinan
3. Pasangan pelamar, pekerjaan atau gaji pasangan, tanggungan, anak-anak atau pengaturan pengawasan anak
4. Tinggi, berat badan, gender, kehamilan, atau kondisi kesehatan atau cacat tubuh apapun yang tidak ada kaitannya dengan kinerja pekerjaan
5. Penangkapan atau hukuman criminal (yang tidak berkaitan dengan kinerja pekerjaan).
Jika pewawancara mengajukan pertanyaan yang pribadi ini, cara pelamar merespons bergantung pada seberapa besar pelamar menginginkan pekerjaan itu, bagaimana perasaan pelamar dengan informasi yang ditanyakan, menurut pelamar apa yang akan dilakukan oleh pewawancara dengan informasi itu dan apakah pelamar ingin bekerja di perusahaan yang mengajukan pertanyaaan seperti itu. Pelamar selalu memiliki pilihan untuk menolak saja pertanyaan itu atau memberi tahu pewawancara bahwa pelamar pikir pertanyaan itu tidak etis. Jika memang mengiginkan pekerjaan itu, pelamar dapat;
1. menanyakan bagaiman pertanyaan itu berkaitan dengan kualifikasi pelamar
2. menjelaskan bahwa informasi itu bersifat pribadi
3. menanggapi apa yang menurut pelamar merupakan kepedulian sebenarnya dari pewawancara, atau
4. menjawab pertanyaan
Beberapa Hal yang Harus Dihindari sebagai Tindakan untuk Memperbaiki Wawancara Kerja
Oleh karena wawancara sangat penting artinya bagi pelamar dalam memasuki dunia kerja, maka sudah selayaknya pelamar harus mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya. Hal- hal yang harus dihindari pada saat pelamar melakukan wawancara menurut Bovee, Courtlang L and John V Thill, (2007 : 375) ialah sebagai berikut:
1. Penampilan pribadi yang buruk
2. Penampilan berlebihan, terlalu agresif, bersikap sombong “superioritas kompleks”, bersikap “tahu segalanya”
3. Kurang pengetahuan atau pengalaman
4. Persiapan yang buruk untuk wawancara, kurang berminat pada pekerjaan, kurang perencanaan untuk karier, kurang mempunyai tujuan dan sasaran
5. Kurang antusias; pasif dan bersikap acuh tak acuh, kurang percaya diri dan kurang tenang, mudah gugup dan tidak merasa tentram
6. Bukti- bukti pencapaian tidak cukup
7. Gagal berpartisipasi dalam kegiatan ekstrakulikuler
8. Penekanan berlebihan pada uang, hanya tertarik pada tawaran gaji tertinggi
9. Prestasi sekolah buruk, hanya sekadar lulus
10. Tidak bersedia mulai dari bawah, terlau cepat mengharapkan terlalu banyak
11. Kecenderungan untuk mencari-cari alasan
12. Jawaban yang mengelak, menghindari pada faktor-faktor yang tidak menguntungkan dalam catatan
13. Kurang gigih, kurang dewasa
14. Kurang rasa hormat, berperilaku tidak sopan
15. Menyalahkan mantan pekerja
16. Kurang keterampilan sosial
17. Terlihat tidak suka dengan pekerjaan sekolah
18. Kurang vitalitas
19. Tidak berani menatap mata pewawancara
20. Jabat tangan yang lemah dan tidak bertenaga.
Cara Melakukan Tindak Lanjut Wawancara Kerja
Bovee, Courtlang L and John V Thill, (2007 : 385) mengatakan bahwa “Pendekatan dengan calon pemberi kerja setelah wawancara, baik melalui telepon maupun tulisan, memperlihatkan bahwa pelamar benar-benar menginginkan pekerjaan tersebut”. Ini juga memberi pelamar peluang lain untuk memerlihatkan keterampilan komunikasi dan pengertian etiket bisnis. Tindak lanjut membuat nama pelamar sekali lagi mendapat perhatian dari pewawancara dan mengingatkannya bahwa pelamar aktif mencari dan menunggu keputusan. Dua bentuk tindak lanjut yang paling umum adalah pesan ucapan terima kasih dan mengajukan pertanyaan. Pesan ini sering diwujudkan dengan surat tetapi e-mail atau telepon juga efektif, terutama jika pemberi kerja terlihat menyukai gaya yang santai dan pribadi.
1. Pesan Ucapan Terima Kasih (Thank You Letters)
Ekspresikan rasa terima kasih Anda dalam waktu dua hari setelah wawancara. Sekalipun Anda merasa hanya mempunyai sedikit peluang untuk mendapatkan pekerjaan itu. Hal ini bukan hanya merupakan merupakan etiket yang baik, tetapi juga member kesan yang positif. Ucapkan terima kasih untuk waktu dan kebaikan pewawancara, dan pastikan untuk menyatakan kembali pekerjaan khusus yang Anda inginkan. Sampaikan bahwa Anda masih tertarik pada pekerjaan itu, tambahkan setiap fakta baru yang dapat mmbantu peluang Anda, dan kemudian tanyakan tentang keputusannya dengan sopan.
Butalah agar pesan ucapan terima kasih Anda singkat (kurang dari 5 menit utnuk telepon atau hanya satu halaman surat). Meskipun pewawancara pernah mengatakan bahwa Anda tidak memenuhi syarat untuk pekerjaan itu, pesan ucapan terima kasih ini akan membuat pintu akan tetap terbuka. Contoh Pesan Ucapan Terima Kasih terlampir di lampiran 1.
2. Pesan Mengajukan Pertanyaan
Jika tidak mendapatkan keputusan dari pewawancara pada tanggal yang dijanjikan atau dalam waktu 2 minggu, Anda dapat mengirimkan surat untuk menanyakan hal ini. Surat permintaan keterangan ini terutama tepat diajukan jika Anda menerima tawaran dari perusahaan kedua, namun tidak ingin menerimanya sebelum Anda mendapatkan jawaban dari perusahaan yang pertama. Buatlah pesan permintaan keterangan yang singkat. Contoh Pesan mengajukan pertanyaan dilampirkan dalam lampiran 2.
3. Permintaan Perpanjangan Waktu
Jika menerima tawaran kerja sementara wawancara yang lainnya masih tertangguhkan, Anda mungkin menginginkan waktu lebih banyak untuk memutuskan, jadi tulislah surat kepada organisasi yag menawarkan pekerjaan dan mintalah perpanjangan waktu. Para pemberi kerja memahami bahwa para kandidat sering kali melakukan wawancara dengan beberapa perusahaan. Mereka ingin Anda yakin bahwa Anda mengambil keputusan yang tepat, sehingga dengan senang hati mengakomodasi Anda dengan perpanjangan waktu yang masuk akal.
Awali permintaan Anda dengan pembukaan yang bersahabat. Mintalah perpanjangan waktu dan menekankan antusiasme Anda terhadap organisasi itu. Simpulkan dengan memertimbangkan untuk menerima keputusan yang cepat jika permintaan Anda untuk tambahan waktu ditolak. Mintalah jawaban segera yang mengonfirmasi perpanjangan waktu jika organisasi menyetujuinya. Jenis surat ini, pada intinya, merupakan permintaan langsung. Akan tetapi, karena penerima mungkin merasa kecewa, pastikan untuk memperlembut permintaan Anda untuk perpanjangan waktu dengan pernyataan yang menunjukkan Anda masih berminat.
4. Surat Penerimaan
Jika Anda menerima tawaran kerja yang ingin Anda terima, jawablah dalam 5 hari. Mulailah dengan menerima posisi itu dan nyatakan terima kasih. Nyatakan dengan jelas bahwa Anda menerima penawaran, identifikasi pekerjaan yang Anda terima, dan konfirmasikan rincian yang vital seperti gaji dan tanggal mulai bekerja. Seperti biasanya, surat positif harus mengungkapkan Anda bersemangat dan berkemauan bekerja sama. Kita harus sadar bahwa tawaran kerja dan penerimaan terulis atas tawaran itu memberntuk kontrak yang terikat oleh peraturan hukum, bagi Anda dan perusahaan tempat Anda akan bekerja. Sebelum menulis surat penerimaan, pastikan Anda menginginkan pekerjaan itu. Contoh Surat Penerimaan terlampir di Lampiran 3.
5. Surat Penolakan Tawaran Kerja
Rancangan surat kabar buruk (model pesan negative) merupakan rancangan surat yang sesuai dengan surat penolakan tawaran kerja. Mulailah surat dengan hangat dan menghargai, nyatakan alasan penolakan tawaran itu, dan diakhiri dengan catatan yang menyenangkan dan penyesalan. Dengan mengusahakan penulisan yang sopan dan penuh taktik, Anda akan membuat pintu selalu terbuka di masa mendatang. Contoh Surat Penolakan Tawaran Kerja terlampir di Lampiran 4.
6. Surat Pengunduran Diri
Jika Anda mendapat tawaran kerja padahal sekarang Anda masih bekerja, Anda dapat mempertahankan hubungan dengan perusahaan Anda sekarang melalui surat pengunduran diri kepada supervisor Anda. Ikuti rancangan surat kabar buruk, dan buatlah surat itu berkesan positif, tanpa memandang bagaimana sebenarnya perasaan Anda. Katakan hal yang menyenangkan mengenai perusahaan itu, orang yang bekerja di situ, atau apa yang Anda pelajari dari pekerjaanya. Kemudian nyatakan maksud Anda meninggalkan perusahaan dan tentukan tanggal kerja terakhir Anda pada pekerjaan itu. Pastikan Anda memberitahukan ke perusahaan dua minggu sebelumnya.
Weel Guys,
Weel Guys,
Seperti yang kita ketahui, wawancara kerja merupakan salah satu cara yang sangat penting bagi perusahaan untuk menyaring jumlah pelamar yang ada. Bagi kebanyakkan orang wawancara kerja ini sangat menakutkan, hal ini terjadi karena tidak ada seorangpun yang senang dihakimi dan kemungkinan akan ditolak lamaran kerjanya oleh suatu perusahaan. Dibutuhkan persiapan dalam menghadapi wawancara kerja, agar kita dapat tampil lebih baik dan mengurangi ketegangan, hingga akhirnya kita dapat melewati wawancaara kerja.
Setiap orang pasti merasakan ketegangan dalam menghadapi wawancara kerja, kita tidak dapat menghilangkan ketegangan saat wawancara, yang dapat kita lakukan adalah mengurangi ketegangan itu
Lampiran 1:
Bandung, 17 Juni 2009
Yth. Angga Prayudhia
Manajer Personalia PT. MNK
Jalan Kebayoran 72
Bandung
Dengan hormat,
Pembicaraan kita tentang pembukaan hotel baru di Bandung pada tanggal 15 Juni 2009 sungguh bermanfaat. Terimakasih saya sampaikan kepada Bapak Angga Prayudhia yang telah menyediakan waktu untuk berbincang dengan saya.
.Informasi perkembangan dunia perhotelan di Bandung yang Bapak sampaikan menambah keyakinan saya untuk meniti karier di bidang perhotelan. Untuk itu, saya akan berupaya untuk menambah wawasan mengenai perhotelan dengan mengikuti pelatihan perhotelan dalam waktu dekat ini.
Sungguh merupakan suatu kebahagiaan tersendiri bila saya dapat berbincang-bincang lagi dengan Bapak di lain kesempatan. Tak lupa saya mengucapkan terimakasih atas segala perhatian dan bantuan Bapak.
Hormat saya,
Rizqi Malia
Lampiran 2:
Surakarta, 4 Juli 2009
Yth. Irwan Purwanto
Manajer Personalia PT.
Jalan Kereta Api 42
Surakarta
Dengan hormat,
Ketika kita berbicara pada tanggal 20 Juni 2009, tentang posisi koordinator fashion di ruang pamer di Surakarta Bapak mengatakan bahwa keputusan akan diambil pada 2 Juli 2009. Saya masih menginginkan posisi tersebut dan ingin mengetahui keputusan yang Bapak ambil.
Saat ini perusahaan lain telah memberikan tawaran pekerjaan kepada saya dan saya diminta untuk memberikan jawaban dalam waktu satu minggu.
Karena perusahaan Bapak tampaknya menawarkan tantangan yang lebih besar, saya akan sangat senang jika dapat mengetahui keputusan Bapak paling lambat hari Kamis, 8 Juli 2009. Sebelumnya saya ucapkan terimakasih.
Hormat saya,
Yulia Rahman
Lampiran 3:
Bandung, 10 Juli 2009
Yth. Angga Prayudhia
Manajer Personalia PT. MNK
Jalan Kebayoran 72
Bandung
Dengan hormat,
Surat Anda tertanggal 8 Juli 2009 merupakan berita yang sangat menyenangkan. Dengan senang hati, saya terima posisi Sales Supervisor pada PT MNK di Bandung.
Sebagaimana tertulis dalam surat Anda, saya akan dating ke bagian Personalia PT MNK pada jam 09.00 WIB
Saya mengucapkan terimakasih atas kepercayaan dan kesempatan yang baik , untuk bersama-sama mengembangkan perusahaan ini.
Hormat saya,
Rizqi Malia
Lampiran 4:
Jakarta, 5 Juli 2009
Yth. Ridho Purwanto, M.A.
Manajer Personalia PT. Yuntex
Jalan Antapani 3
Jakarta
Dengan hormat,
Salah satu hal yang paling menarik dari wawancara yang pernah saya lakukan ialah wawancara bulan lalu di perusahaan Anda, PT. Yuntex. Saya menghargai Anda tentang tawaran kerja pada posisi analisis computer seperti yang kita bicarakan.
Selama pencarian kerja, saya melamar ke lima perusahaan berperingkat tinggi seperti perusahaan Anda, masing-masing merupakan pemimpin di bidangnya. Perusahaan Anda dan juga yang lain menawarkan posisi kepada saya. Karena hasrat saya bekerja di luar negeri dapat terpenuhi langsung oleh perushaan lain, maka saya menerima tawaran kerja itu.
Saya sangat menghargai waktu ketika Anda mewewancarai saya. Terima kasih atas pertimbangan dan kebaikan Anda.
Hormat saya,
Riani Puspita
Lampiran 5:
Bandung, 5 Juli 2009
Yth. Angga Prayudhia
Manajer Personalia PT. Baranang
Jalan Kebayoran 11
Bandung
Dengan hormat,
Terima kasih yang tulus kepada Anda dan semua karyawan di PT. Baranang, karena telah membantu saya belajar begitu banyak mengenai pelayanan public pada 11 bulan terakhir. Anda semua telah memberi saya bantuan dan dorongan yang tidak terkira.
Anda mungkin ingat dahulu ketika mewawacara saya, sasaran kerja saya ialah menjadi supervisor pelayanan pelanggan. Karena kesempatan itu telah ditawarkan kepada saya oleh organisasi lain, saya mengajukan pengunduran diri dari oraganisasi Anda.
Saya akan mengakhiri kerja saya di sini dua minggu dari hari ini tetapi dapat merencanakan tambahan minggu jika Anda ingin saya melatih pengganti. Terima kasih atas perhatian dan waktunya.
Dengan hormat,
Rian Galih
CONTOH SURAT PENERIMAAN KERJA
PT JUWITA PERDANA
Distributor komputer
Jalan Kencana Wungu 33
Surakarta
Surakarta, 15 Desember 2000
Hal : Penerimaan Pegawai Baru
Yth. Sdr Yogi Fahmi Gofur
Jalan Kemukus Raya No 123
Sragen
Dengan Hormat,
Kami sampaikan selamat kepada Anda karena Anda diterima sebagai pegawai baru untuk posisi supervisor pada PT JUWITA PERDANA . Surat Lamaran Kerja yang Anda kirimkan ke bagian Personalia pada tanggal 20 September telah membawa keberuntungan bagi Anda.
Untuk itu saya mohon Anda Untuk segera dating ke Bagian Personalia pada tanggal 18 Desember 2000,pukul 09.00 WIB untuk melengkapi persyaratan yang diperlukan. Apabila Anda tidak dapat dating pada tanggal tersebut, mohon pemberitahuan sebelumnya.
Atas segala perhatian dan kerjasamanya , kami ucapkan terimakasih.
Hormat kami,
Arman Maulana
BY: Fiesty dan Septyani ,, sumber:( engish text book,, business comunication)
No comments:
Post a Comment